Laporan Edwin Firdaus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Irak mengungkapkan minatnya meningkatkan kerja sama ekonomi dengan Indonesia. Utamanya kerja sama di sektor energi.
Menurut Menteri Luar Negeri Irak, Ibrahim al-Jaafari bahwa Indonesia dan Irak harus membangun hubungan bilateral yang didasari mengenai karakteristik masing-masing negara.
"Pembicaraan lebih ke peningkatan kerja sama di bidang perekonomian," kata Ibrahim usai melakukan bilateral dengan Menlu RI Retno Marsudi di ruang Cendrawasih, JCC, Jakarta Pusat, Minggu (19/4/2015).
Di tempat sama, Duta Besar Indonesia untuk Irak, Safzen Noerdin, menyebutkan bahwa pertemuan bilateral kedua negara memang membicarakan soal ekonomi. Diapun membenarkan Irak menyatakan minatnya menyambung kerja sama di bidang energi.
"Pembicaraan tidak sampai detail, namun soal ekonomi fokusnya energi, utamanya mengenai minyak," ujarnya.
Untuk diketahui, pada tahun 2013-2014, Indonesia memang memiliki kerja sama dagang di negara-negara Timur Tengah mengenai pembelian minyak mentah. Tapi kerja sama tidak berlanjut seiring kebijakan pemerintah Indonesia menguatkan ketahanan migas Tanah Air.