TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada sekitar 15 kementerian dan lembaga yang penyerapannya terbilang tinggi disebabkan belanja modal dan barang di 15 kementerian serta lembaga tersebut yang mulai meningkat.
Demikian kata Menteri Keuangan (Menkeu), Bambang Brodjonegoro, usai diskusi di Bakkoel Coffee, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (25/5/2015).
"Tapi belanja operasionalnya sekarang perlahan mulai banyak. Kemungkinan kuartal dua ini yang akan naik, mulai tinggi," kata Bambang.
Bambang menyebut salah satu kementerian yang penyerapannya terbilang rendah adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPU Pera). Dari sekitar Rp 115 triliun yang dianggarkan pemerintah tahun ini, baru sekitar Rp 8 triliun yang terserap.
"PU sih masih rendah, tapi karena nomenklaturnya berubah ya. Saya yakin tiga bulan ke depan akan kencang (penyerapannya), karena banyak proyek yang sedang dikontrakkan dan dalam proses lelang," jelasnya.
Mengenai kementerian dan lembaga lain yang juga tingkat penyerapannya rendah, menurut Bambang hal itu dikarenakan kebanyakan lembaga maupun kementerian tersebut masih menyiapkan proses lelang.
"Kebanyakan masih proses lelang, belum disiapkan dengan benar prosesnya," ujarnya.
Pernyataan Bambang tersebut berbeda dengan pernyataan Kepala Staf Kepresidenan, Luhut Binsar Pandjaitan, yang justru menerangkan bahwa KemenPU Pera memiliki penyerapan yang paling tinggi.
Luhut mengatakan rata-rata penyerapan di Kementerian dan Lembaga mencapai 20 - 40 persen. KemenPU Pera memiliki daya serap tertinggi, dengan 40 persen.
"Yang paling tinggi itu KemenPU (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), itu sampai 40 persen," tandasnya.