TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan pakan ternak, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) berharap pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak semakin berlanjut.
Direktur PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk Ong Mei Siang mengatakan, pelemahan rupiah yang sudah terjadi beberapa waktu ke belakang hingga saat ini, membuat daya beli masyarakat menurunkan.
Kondisi tersebut, pastinya berdampak kepada perusahaan karena beban yang meningkat dan penjualan yang turun.
"Rupiah terus melemah, cost perusahaan naik dan ini bisa membuat harga naik (produk), tapi kami belum naikan. Kami berharap pelemahan sampai di sini saja," tutur Ong di Jakarta, Jumat (19/6/2015).
Menurutnya, pelemahan rupiah bukan hanya membuat beban produksi meningkat, tetapi beban utang berbentuk dolar AS ikut meningkat. Dengan begitu, perseroan hingga saat ini sudah mengurangi porsi utang dolar AS menjadi 45 persen.
"Sebelumnya berbentuk dolar hampir 55 persen, sekarang sudah turun 10 persen menjadi 45 persen. Ke depan kami akan kurangi lagi," tuturnya.
Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, Jumat (19/6/2015), rupiah menguat 17 poin menjadi Rp 13.324 dari posisi hari sebelumnya Rp 13.341 per dolar AS.