TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Indika Energy Tbk enggan mengomentari kericuhan pekerja di area kerja Engineering Procurement Construction (EPC) 1 Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur.
"Nanti akan ada penjelasan secara resmi mengenai kejadian sebenarnya," ucap Direktur PT Indika Energy Tbk Azis Armand saat dihubungi Tribun, Jakarta, Sabtu (1/8/2015).
PT Indika Energy merupakan induk usaha dari PT Tripatra Engineer and Constructors (Tripatra) yang saat ini menaungi para pekerja alih daya (outsourcing) di Blok Cepu tersebut.
Kerusuhan pekerja alih daya Tripatra terjadi berdasarkan versi pekerja karena panjangnya antrean masuk rest area akibat hanya satu pintu saja yang dibuka.
"Hari ini pertama kalinya perusahaan memberlakukan satu pintu, sebelumnya tidak pintu," kata seorang pekerja yang tak mau disebutkan namanya.
Vice President Public and Government Affairs ExxonMobil Indonesia Erwin Maryoto menjelaskan, insiden bermula saat pekerja subkontraktor yang dipekerjakan melalui Tripatra-Samsung, kontraktor EPC I, tidak diperbolehkan meninggalkan area kerja lebih cepat saat makan siang.
"Beberapa pekerja menjadi marah dan situasi memuncak dan menyebabkan kerusuhan kepada bangunan dan kendaraan," ucap Erwin melalui pesan tertulisnya kepada Tribun.