TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kondisi Ekonomi Indonesia saat ini sedang berada pada titik yang sangat mengkhawatirkan seiring dengan semakin melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang sudah mencapai angka diatas Rp.14.000. Namun bukan berarti lantas dunia usaha Indonesia harus menyerah begitu saja.
“Iklim bisnis saat ini memang cukup berat. Tapi jika kita mau sedikit kreatif, kondisi berat ini justru bisa menjadi peluang tersendiri.” Kata Thiar Bramanthia, President Mata Air Group.
Agar bisa survive dari kesulitan ekonomi saat ini adalah dengan memilih bidang usaha yang relatif aman dari gejolak nilai rupiah. “Pilihan paling aman adalah dunia pendidikan dan industri kreatif,” tambahnya.
Karena alasan itu pulalah Thiar Bramanthia melalui PT Lima Cita Seirama salah satu perusahaan kreatif miliknya baru saja mengakuisisi Sekolah Musik Farabi milik musisi Jazz ternama Dwiki Dharmawan.
Sekolah musik yang sudah berusia lebih dari 30 tahun ini resmi menjadi bagian dari Mata Air Group sejak tanggal 5 Agustus 2015 yang lalu. Keputusan mengakuisisi Sekolah Musik Farabi diambil selain karena nama besar Dwiki Dharmawan yang tentu saja sangat menjanjikan, Thiar melihat banyak sekali potensi Farabi yang bisa dikembangkan. “Kurang polesan bisnisnya aja,” ujar pemilik situs www.ThiarThea.com ini.
Thiar mengaku sudah memiliki jurus jitu dalam mengembangkan Sekolah Musik Farabi agar bisa merajai dunia pendidikan musik tanah air. Salah satunya dengan meluncurkan program kursus online yang bisa diakses secara luas oleh seluruh masyarakat Indonesia bahkan mancanegara.
Untuk mewujudkan program ini bukanlah hal yang sulit bagi Thiar mengingat salah satu perusahaan IT miliknya (PT. Akoe Indonesia) telah memiliki infrastruktur video streaming yang mumpuni.
Thiar yakin program kursus online ini akan diserbu anak-anak muda Indonesia. Apalagi rencananya program yang akan menghadirkan musisi-musisi kenamaan tanah air sebagai pengajarnya ini akan di bandrol dengan harga yang sangat murah.
Selain program kursus online, pengusaha yang masih kemenakan dari pengusaha kondang Oesman Sapta ini juga mencanangkan untuk membuka program waralaba dengan pola kerjasama yang menarik. Tidak tanggung-tanggung, Thiar menargetkan sedikitnya 30 waralaba akan dibuka hingga akhir 2016.