TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan, Maruarar Sirait, mengatakan Presiden Joko Widodo membuktikan ingin membangun Indonesia dari pinggiran atau desa. Menurutnya, hal itu dibuktikan dengan perbedaan alokasi dana untuk desa atau kementerian/lembaga.
"Dana ke daerah itu ke desa jauh labih besar daripada ke lembaga atau kementerian. Jadi pemerintah tidak basa basi," kata Maruarar di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (10/9/2015).
Pria yang akrab disapa Ara itu menyayangkan bahwa dana yang dialokasikan untuk desa belum maksimal penyerapannya. Menurutnya, dari 74 ribu desa di Indonesia, baru dikirim ke 15 ribu desa," tuturnya.
Menurutnya, hambatan dalam penyaluran dana ke desa itu adalah birokrasi. Dirinya berharap dengan adanya deregulasi kebijakan mampu mempercepat penyaluran dana untuk desa tersebut.
"Masalahnya dimana? Birokrasi. Jadi peraturan-peraturan harus sampai ke level bawah, jangan sampai ada ketidaksiapan perangkat desa," tandasnya.