News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Program Perumahan Bikin Maju 174 Industri

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah pengunjung mengamati pameran properti di Balai Kartini, Jakarta, Kamis 917/9/2015). Pameran properti yang bertajuk Jakarta Property Week 2015 merupakan cara untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan akan properti yang digelar dari 17-20 September 2015. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program pembangunan perumahan atau sektor properti pada dasarnya merupakan lokomotif pembangunan ekonomi di Indonesia.

Selain itu, secara tidak langsung pembangunan rumah baik yang dilakukan oleh pemerintah, pengembang ataupun masyarakat setidaknya dapat mendorong kemajuan sekitar 174 industri di dalamnya.

“Pembangunan di sektor properti merupakan lokomotif pembangunan ekonomi di sebuah negara. Banyak industri berkembang karena ikut serta mendukung sektor properti,” ujar Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Syarif Burhanuddin, Jumat (18/9/2015).

Di dalam pembangunan sebuah rumah, imbuhnya, berdasarkan data kajian dari perguruan tinggi yang dimilikinya setidaknya mampu mendorong kemajuan sekitar 174 industri turunannya. Bukan hanya industri dari sisi penyediaan material bangunan saja, melainkan juga mampu membuka lapangan kerja baik dalam pra dan pasca pembangunan rumah.

“Kalau kita membangun rumah paling tidak berdasarkan kajian dari UI setidaknya ada sekitar 174 industri ikutan di dalamnya. Jadi bicara pembangunan rumah kita bukan bicara tentang industri semen, besi, cat, batu bata dan material bangunan lain, tapi juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat luas,” terangnya.

Syarif mencontohkan, apabila sebuah keluarga akan membangun atau menempati rumah yang baru selesai dibangun maka tidak hanya material bangunan saja yang dibeli, namun juga akan membeli barang-barang baru untuk mengisi rumah barunya tersebut.
Pembelian furnitur rumah tangga serta barang pecah belah seperti piring, gelas, sendok dan tempat sampah merupakan hasil produk industri baik industri skala kecil, skala besar dan industri rumah tangga.

Semakin meningkatnya industri ikutan pada pembangunan rumah masyarakat, nantinya juga akan berdampak pada percepatan pertumbuhan ekonomi sebuah bangsa. Apalagi banyak lapangan kerja bagi masyarakat akan terbuka secara luas apabila pembangunan rumah terus ditingkatkan.

“Untuk membangun satu rumah tipe 36 saat ini minimal dibutuhkan enam orang pekerja, belum lagi yang bekerja di industri semen, besi, batu bata, pasir pun akan semakin banyak lapangan kerja yang terbuka,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini