TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan di prediksi masih dapat melanjutkan penguatan.
Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu atau Jumat (18/9) IHSG menguat tipis 0,04 persen ke level 4.380,32.
Meski akhirnya mendarat di zona hijau, pergerakan IHSG sempat mampir dizona merah alias melemah. Muhammad Isfandi, Analis Samuel Sekuritas memaparkan hal ini terjadi akibat aksi ambil untung atau profit taking lantaran pergerakan IHSG cukup menguat pada hari Kamis (17/9).
Menurutnya sinyal profit taking sudah terlihat sejak Kamis sore. Investor pun ambil langkah antisipasi terhadap hasil putusan rapat federal open market committee (FOMC) The Fed.
Achmad Yaki Yamani, Analis Sucorinvest Central Gani, menuturkan disisi lain bursa regional mendadak turun lantaran keputusan The Fed yang kembali menunda kenaikan suku bunga cenderung di luar ekspektasi pasar. Di dalam negeri investor asing kembali mencatatkan net sell sebesar Rp 464 miliar.
Yaki memprediksi IHSG pada awal pekan besok Senin (21/9) berpeluang menguat dalam rentang 4.325 – 4.440. Indikator teknikal mayoritas mendukung penguatan IHSG.
Sementara, Isfandi memprediksi besok IHSG dapat merangkak naik alias menguat. Perkiraannya, IHSG akan bergerak berada dalam rentang 4.325 – 4.390.(Widiyanto Purnomo)