TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keputusan The Fed menahan tingkat suku bunga membawa angin segar bagi rupiah.
Di pasar spot, Jumat (18/9) nilai tukar rupiah terhadap USD menguat 0,59 persen menjadi 14.374 dibanding hari sebelumnya. Namun kurs tengah rupiah BI melemah 0,08 persen menjadi 14.463.
Trian Fathria, Research and Analyst Divisi Tresuri Bank BNI, mengatakan, rupiah menguat setelah The Fed menahan suku bunga acuan di 0,25 persen. "Penguatan rupiah searah dengan kondisi di negara Asia lainnya," ujarnya.
Meski demikian Trian memperkirakan rupiah akan bergerak flat sepekan ke depan, sebab The Fed masih membuka peluang menaikkan suku bunga tahun ini. Hingga akhir tahun ada dua pertemuan The Fed, yakni Oktober dan Desember.
Menurut analisis Albertus Christian, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, penguatan rupiah hanya sementara, sebelum sentimen berlanjut ke rapat The Fed berikutnya. Maklum, belum ada data dari dalam negeri yang dapat mendukung penguatan rupiah.
Namun hari ini, Christian memprediksi, rupiah masih bisa menguat di Rp 14.300 - Rp 14.530. Sementara Trian memperkirakan rupiah menguat di Rp 14.320 - Rp 14.400.(Wuwun Nafsiah)