News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ada MEA, Industri Otomotif Bisa Kebanjiran Komponen Impor

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja merakit komponen mobil di pabrik baru Isuzu, di Karawang, Jawa Barat, Selasa (7/4/2015). Pabrik Isuzu Karawang Plant berlokasi di kawasan Suryacipta City of Industry ini memiliki kapasitas produksi 52 ribu unit per tahun dan dapat dikembangkan menjadi 80 ribu unit per tahun. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia I Made Dana Tangkas menilai industri otomotif di dalam negeri belum siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Karena industri otomotif di dalam negeri masih bergantung terhadap komponen impor.

"Terkait pembuatan komponen, material dan beberapa proses itu masih rendah, bisa dibanjiri impor," ujar Dana di kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (29/9/2015).

Ketua Kompartemen Industri GAIKINDO itu mengaku saat persaingan pasar bebas tahun depan, negara tetangga sudah jauh lebih baik komponen otomotifnya.

Hal ini dilihat dari produksi dengan nilai ekspor yang besar dibandingkan di dalam negeri.

"Persaiangan di Asean kita bisa dikatakan tertinggal, khususnya Thailand kapasitas produksi besar dan ekspor besar, serta rantai pasok yang lebih kuat," kata Made.

Made pun meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian membuat rencana jangka panjang lebih spesifik. Karena tanpa perencanaan yang baik industri otomotif tanah air menurut Made tidak akan berjalan dengan baik.

"Untuk roadmap masih global, bagaimana mendukung operasional, sehingga kalau kita lihat dari perspektif itu mendesak disusun," papar Made.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini