Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR, Mukhamad Misbakhun, menilai paket kebijakan ekonomi tahap II isinya rinci dan menunjukkan sikap pemerintah ingin mengintegrasikan kebijakan ekonomi secara menyeluruh baik fiskal maupun moneter.
"Tujuan akhir yang ingin dicapai tentunya adalah bauran kebijakan tersebut memberikan dampak yang positif dan signifikan bagi sektor riil dan dunia usaha," kata Misbakhun saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (30/9/2015).
Politikus Golkar itu mendukung kebijakan ekonomi pemerintah karena akan mendorong sektor riil tetap mempertahankan pertumbuhan ekonomi juga mengurangi tekanan penurunan nilai tukar rupiah atas dolar AS.
Masih kata Misbakhun, kebijakan ini juga dapat menarik devisa hasil ekspor (DHE) ke bank dalam negeri, jika eksportir menyimpan dananya di sistem perbankan di Indonesia, pajak atas bunga deposito yang saat ini 20 persen akan dikurangi sebesar 5 persen -10 persen bahkan sampai 0 persen yang besaran insentif pajak dan bunganya tergantung pada tenornya.
Paduan insentif dari tarif pajak dan insentif bunga yang lebih rendah harusnya disambut para pelaku usaha yang selama ini banyak melakukan ekspor tapi devisa hasil ekapornya tidak disimpan di sistem perbankan Indonesia.
"Kebijakan insentif bunga dan insentif pajak tersebut harus dikoordinasikan dengan baik antara pemerintah dengan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan sehingga bisa segera diimplementasikan," turut dia.
Terkait izin investasi yang dipermudah kata Misbakhun, justru akan banyak menarik investor asing untuk berinvestasi di Indonesia sehingga membuka kesempatan kerja dan meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi.
Sebenarnya yang paling ditunggu adalah upaya pemerintah untuk memperbaiki daya beli masyarakat dengan menurunkan harga BBM dalam paket kebijakan ekonomi saat ini mengingat momentum turunnya harga minyak dunia pada kisaran 40-an dollar AS per barrel.