News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pelayanan Informasi Aeronautika di Indonesia Masih Tertinggal

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Pelayanan Informasi Aeronautika atau Aeronautical Information Services (AIS) di Indonesia diharapkan dapat menyamai pelayanan serupa di negara-negara maju.

Hal tersebut mengingat hingga saat ini produk informasi aeronautika di Indonesia masih belum setara dengan kualitas produk negara lain.

”Harus diakui, itu memang fakta yang terjadi saat ini. Ketika sistem pelayanan di negara lain sudah digital, sehingga membuat pelayanannya lebih efisien dan cepat. Sementara di sini, pelayanan kita masih konvensional, masih pakai kertas,” ungkap Yayat Supriyatna, Sekretaris Jenderal Asosiasi Profesi Sistem Informasi Indonesia (AISINDO), Senin (5/10/2015).

Menurut Yayat, sedianya pemutakhiran sistem pelayanan informasi aeronautikal di Indonesia dapat dilaksanakan sejalan dengan program pemerintah untuk mengalihkan secara bertahap pengelolaan produk dan pelayanan AIS kepada Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia.

Produk-produk AIS tersebut, antara lain meliputi Aeronautical Information Publication (AIP) yang berisi informasi dan data fasilitas, peralatan dan prosedur penerbangan, serta peta-peta penerbangan di Indonesia.

”Saat ini, AIP Indonesia dan peta-peta penerbangan masih menggunakan kertas, masih manual. Dampaknya, pilot lebih percaya dan mengunakan AIP dan peta-peta penerbangan milik negara lain yang lebih mudah diakses karena sudah terekam secara digital di internet,” paparnya.

Manajemen LPPNPI, menurut Yayat, juga menyampaikan hal senada dengan dirinya dalam pelaksanaan Musyawarah Nasional ke-IV AISINDO di Makassar 1- 2 Oktober 2015. Pada acara Munas tersebut, Direktur Operasi LPPNPI Wisnu Darjono mengharapkan, setidaknya dalam kurun dua tahun ke depan AIS di Indonesia dapat setara dengan negara-negara maju.

”Program perbaikan harus dimotori oleh AISINDO, dengan mendorong profesionalisme petugas AIS. Tolok ukurnya dapat dilihat dari produknya. Apabila produknya dapat digunakan dan dipercayai oleh seluruh pilot di dunia, maka disitulah keberhasilan AISINDO,” ujar Wisnu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini