TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiaadmaja mengatakan kunci sukses dalam berbisnis, mau menerima masukan dari yang sudah berpengalaman.
Perlu pula sinergi dalam pemanfaatan sumber daya alam (SDA), pengetahuan hingga melakukan advokasi ke dunia luar, dan lain-lain.
Ini pula yang mendorong PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melalui BCA Learning Service kembali menggelar Indonesia Knowledge Forum (IKF) yang memasuki tahun ke-4.
Jahja sadar adanya optimisme dan tekad kuat dari masyarakat untuk meraih kemajuan dan perubahan pada setiap sektor.
"Optimisme dari diri sendiri tidak cukup, perlu didukung pelajaran yang memadai. IKF menjadi sharing pengetahuan dan pengalaman," kata Jahja saat pembukaan Indonesia Knowledge Forum (IKF) IV, Rabu (7/10/2015).
Dikatakan Jahja, event akbar tahunan digelar 7 hingga 8 Oktober 2015 di Ritz Carlton Jakarta dengan tema Moving Our Nation to the Next Level: "Utilizing Knowledge for Sustainable Innovation Across Generation".
Hadir saat pembukaan Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Rudiantara.
"Peserta bisa memperoleh wawasan sebanyak-banyaknya untuk memaksimalkan pengetahuan yang dimiliki untuk inovasi yang berkelanjutan di lintas generasi," katanya.
IKF telah dikenal sebagai forum rutin tahunan yang diselenggarakan sebagai media berbagi pengetahuan yang mempertemukan para pakar di bidang-bidang strategis seperti ekonomi, marketing, kreatif dan inovasi, SDM dan kepemimpinan.
Tidak hanya itu, Indonesia Knowledge Forum juga menghadirkan berbagai tokoh bisnis berpengalaman dan figur penting tanah air, seperti CEO Microsoft Indonesia Andreas Diantoro, Ekonom Faisal Basri, Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah, Strategic Brand Advisor Ooredoo Group Erik Meijer, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, dan 14 tokoh-tokoh lainnya.
"Hadirnya tokoh-tokoh berpengaruh dalam IKF IV diharapkan mampu menggerakkan potensi-potensi yang dimiliki oleh para peserta," kata Jahja.
Peserta mendapatkan motivasi dan inspirasi dari para pakar, agar mereka bisa bersaing secara global, khususnya menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). (Eko Sutriyanto)