Laporan Wartawan Tribunnews, Sylke Febrina Laucereno
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Bank Permata Tbk (PermataBank) menargetkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) dibawah 3 persen.
Direktur Utama PermataBank, Roy A Afandi mengatakan, untuk terus menjaga kualitas kredit, perseroan akan rutin melakukan stresstest terhadap sejumlah industry yang menjadi mayoritas penyaluran kredit PermataBank.
“Kami terus stress test dan evaluasi di beberapa industry, kami juga lebih proaktif untuk melakukan restrukturisasi dan penjadwalan ulang pembayaran jika melihat debitor berpotensi mengalami kesulitan pembayaran, hal ini kami lakukan meski kewajiban mereka (debitor) ke bank masih kategori lancar,” kata Roy saat dihubungi, Senin (9/11/2015)
Per 30 September 2015, rasio NPL PermataBank secara bersih tercatat 1.33 persen lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 0.75 persen. Sedangkan secara kotor, rasio NPL tercatat 2.5 persen meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 1.44 persen.
Selain itu, PermataBank juga meningkatkan rasio pencadangan hingga 226 persen menjadi Rp 1.64 triliun. Kondisi ini diprediksikan akan terus berlanjut hingga kuartal IV tahun ini.