News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengamat: Skema Taksi 'FIFO' Tak Cocok di Bandara Soekarno Hatta

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tempat menunggu taksi di Terminal II, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (18/11/2013). (Warta Kota/Alex Suban)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penerapan skema first in first out atau FIFO di dalam pengelolaan taksi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dinilai tidak diperlukan, mengingat belum meratanya kualitas layanan yang diberikan operator angkutan publik berargo itu.

Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagyo mengatakan masyarakat akan memilih taksi yang telah dikenal memiliki kualitas layanan baik demi kenyamanan dan keamanan mereka.

Sementara itu, sistem FIFO mengharuskan masyarakat untuk naik taksi apa pun yang datang terlebih dahulu ke area pengangkutan penumpang di bandara.

"Karena itu, FIFO tidak bisa dilakukan karena masyarakat atau penumpang di bandara punya hak memilih di mana mereka tidak bisa dipaksa naik taksi tertentu. Hak memilih itu sejalan karena taksi di Jakarta banyak yang kualitasnya jelek, karena itu mereka memilih yang bagus," jelas Agus Pambagyo, Senin (22/11/2015).

Pada Oktober 2015, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta terdapat 9 perusahaan taksi yang mengoperasikan sedikitnya 5.000 unit taksi, yang dapat mengangkut penumpang di bandara tersibuk di Indonesia itu.

Jumlah tersebut dapat berkurang atau bertambah, bergantung pembahasan dari PT Angkasa Pura II (Persero) selaku pengelola bandara dan Kementerian Perhubungan.

Agus menuturkan pihak pengelola bandara tidak dapat disalahkan apabila masyarakat sebagian besar hanya memilih beberapa taksi saja dari yang ada di bandara, karena memang saat ini tidak seluruh operator memberikan pelayanan berkualitas baik. Pemerintah, katanya, harus berupaya untuk membuat taksi di Jabodetabek memiliki kualitas yang sama.

"Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan harus bisa memberikan sanksi kepada taksi yang melanggar, menipu, atau berbuat kriminal, supaya ada perbaikan citra melalui peningkatan pelayanan," tambah Agus.

Adapun saat ini PT Angkasa Pura II (Persero) juga secara masif melakukan pembenahan di sektor angkutan transportasi publik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta demi peningkatan pelayanan.

Pembenahan untuk layanan taksi dapat dilihat di Terminal 1 dan 3, di mana penumpang pesawat yang baru mendarat kini dapat lebih mudah menjangkau taksi-taksi karena jalur sebelah curbside hanya diperuntukkan untuk angkutan publik saja.

Di samping itu, taksi kini juga mendapat lebih banyak ruang parkir untuk menunggu penumpang di terminal sehingga penumpang juga lebih cepat mendapatkan taksi pilihannya. Guna mempercepat pengiriman taksi ke terminal, Bandara Internasional Soekarno-Hatta kini juga memiliki pool taksi baru yang terletak di Jalan Perimeter Selatan serta di dekat Terminal 1 dan 2.

Pembenahan-pembenahan di bandara itu juga membuat tidak dibutuhkannya penerapan skema FIFO dalam pengelolaan taksi, karena alur pergerakan taksi sudah semakin lancar dan penumpang juga cepat terangkut taksi yang dipilihnya.

Sebelumnya, komunitas Taksi Bandara menyarankan kepada pengelola Bandara Soekarno Hatta, PT Angkasa Pura II (Persero), menggunakan sistem First In First Out (FIFO). Dengan sistem tersebut tata kelola pengaturan pergerakan unit-unit taksi bandara lebih efektif, cepat, dan tertib.

Pengamat transportasi Martin Budi Ilham mengatakan sistem FIFO dibutuhkan untuk bandara sekelas Soekarno Hatta. Pasalnya kepadatan di bandara tersebut semakin ramai dan butuh pengaturan yang lebih baik dalam melayani penumpang atau pengunjung.

Sistem ini sudah diterapkan di berberapa negara tetangga, yakni Singapura yang sudah menerapkan sistem FIFO. Sistem ini menurut pengamatan dan evaluasi pelaku moda angkutan darat taksi bandara dapat memberikan nilai-nilai positif dan keuntungan semua pemangku kepentinggan (stakeholder).

Bagi konsumen (penumpang) di bandara, otoritas bandara, operator taksi bandara dan mitra pengemudi taksi bandara. Dengan penerapan sistem ini, lanjut Martin, maka lalu lintas pergerakan unit taksi bandara akan lebih tertib dan lancar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini