TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Perseteruan Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) RJ Lino dengan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli belum ada habisnya.
Kali ini kedua orang tersebut membahas mengenai penggunaan kereta pelabuhan Tanjung Priok.
Lino menjelaskan tidak ada hubungannya pengurangan waktu bongkar muat barang dari kapal ke pelabuhan (dwelling time) dengan penghancuran beton yang dilakukan Rizal beberapa waktu lalu. Menurut Lino hal itu tidak ada pengaruhnya sama sekali terhadap dwelling time.
"Ya seperti bongkar beton di Priok guna mengurangi dwelling time dengan sambungan kereta api," ujar Lino di KM Kelud, Minggu (22/11/2015).
Lino pun meminta Rizal agar jangan sembarangan berbicara. Jika tidak mengerti akar permasalahannya, Lino meminta Rizal jangan memberikan komentar apapun. "Stop bicara yang ngawur," kata Lino.
Lino menambahkan, apapun yang dikerjakan Rizal sebaiknya dipikirkan matang-matang. Lino pun tak mau terlibat dengan apa yang dikerjakan Rizal selama ini.
"Menko maritim bikin apa? Tanyalah sama dia," jelas Lino.
Sebelumnya diketahui Rizal Ramli ingin agar setiap barang yang turun dari pelabuhan Tanjung Priok untuk segera dikirim ke Cikarang Dry Port. Untuk itu dibutuhkan kereta dari pelabuhan Priok menuju Cikarang.