Laporan Wartawan Tribunnews, Sylke Febrina Laucereno
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ekonomi Indonesia tahun depan diprediksikan akan membaik sesuai dengan indikator yang terjadi akhir tahun 2015 ini.
Ekonom PT Bank DBS Indonesia (DBS Indonesia) Gundy Cahyadi mengatakan, secara makro pertumbuhan ekonomi Indonesia dikisaran 5,2 persen. “Pertumbuhan akan lebih baik dengan improvement investasi, gejolak nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan di makro bisa tertolong sedikit dari penyerapan APBN,” kata Gundy, pada acara DBS Asian Insight Conference di Jakarta, Selasa (24/11/2015)
Menurut Gundy, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah harus segera membuat stimulus jangka pendek untuk meneruskan paket paket kebijakan ekonomi yang sudah dikeluarkan sebelumnya.
“Secara teori bagus untuk jangka panjang, jika pemerintah mau pertumbuhan ekonomi lebih tinggi, maka harus berani memberikan stimulus jangka pendeknya,” ujarnya.
Sebelumnya pada 2016 BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih di kisaran 5,2 persen hingga 5,6 persen, meski ada kecenderungan untuk kebawah namun masih tetap sesuai dengan proyeksi BI.
Selain pertumbuhan ekonomi, inflasi tahun depan diperkirakan masih dikisaran 4+-1 persen. Angka ini akan menyesuaikan dengan administred price atau harga yang ditetapkan pemerintah seperti perubahan Tarif dasar listrik (TDL) dan gas.