TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Harga minyak berakhir sedikit lebih tinggi pada Rabu (25/11/2015) waktu setempat (Kamis pagi WIB).
Kenaikan harga emas hitam ini seiring dengan laporan naiknya pasokan minyak AS yang di bawah ekspetasi, serta turunnya jumlah rig AS yang beroperasi.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, ditutup naik 17 sen pada 43,04 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange.
Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari, bertambah 5 sen menjadi 46,17 dolar AS per barel di perdagangan London.
Data dari Departemen Energi AS menunjukkan bahwa pasokan minyak AS untuk pekan yang berakhir 20 November naik 1,0 juta barrel menjadi 488,2 juta barrel, namun di bawah ekspektasi pasar.
Adapun persediaan di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk kontrak AS, bertambah 1,75 juta barrel menjadi 58,6 juta barrel.
Sementara laporan Baker Hughes menunjukkan terjadinya penurunan rig minyak yang beroperasi di AS menjadi 555 rig untuk pekan yang berakhir 25 November.
Para pedagang sedang menuggu pertemuan OPEC pekan depan di Vienna, apakah kartel produsen minyak tersebut akan memangkas tingkat produksi mereka yang tinggi.
Tim Evans, analis di Citi Futures, mengatakan, telah ada pembicaraan dari beberapa anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang ingin memotong produksi, tetapi bukan dari Arab Saudi dan anggota berpengaruh lainnya.