Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sylke Febrina Laucereno
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hingga akhir tahun diprediksi pada kisaran Rp 13.600 per dolar AS hingga Rp 13.850.
Sejumlah ekonom mengatakan nilai tukar masih akan dipengaruhi oleh faktor eksternal. Ekonom PT Bank Permata Tbk (PermataBank) Josua Pardede mengatakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS memang masih akan tertekan terutama mendekati rapat Federal open market committee (FOMC) 15 – 16 Desember 2015 mendatang.
“Selain itu, akhir bulan dan tahun juga akan banyak permintaan dolar AS untuk pembayaran impor dan utang luar negeri,” kata Josua di Jakarta, Jumat (27/11/2015) Dia mengatakan, pada awal Desember rupiah akan mendapatkan sentiment positif dari rilis data inflasi.
Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA) David Sumual mengatakan, rapat FOMC yang akan dilaksanakan pada Desember mendatang turut mempengaruhi nilai tukar. Dia memprediksikan kondisi akhir tahun nilai tukar rupiah ada dikisaran Rp 13.600 hingga Rp 13.800.
Dia menjelaskan, pelaku pasar sudah ekspektasi kenaikan suku bunga The Federal Reserve (Fed Fund Rate). “Tapi yang ditunggu pernyataan untuk kenaikan berikutnya,” ujar David.
Awal pekan ini, rupiah mengalami tren penguatan karena data data yang dirilis Amerika negative, selain itu insiden pesawat Rusia yang ditembak oleh Turki menyebabkan mata uang yang terkait harga komoditas menguat. Namun, pada pertengahan pekan, Amerika kembali merilis data yang positif di durable goods sehingga menyebabkan tekanan terhadap mata uang lain termasuk rupiah.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akhir pekan lalu mencatatkan penguatan 152 poin Rp 13.623 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp 13.775 per dolar AS. Sedangkan senin rupiah tercatat minus 34 poin dibandingkan akhir pekan lalu.
Pada selasa hingga rabu rupiah masih mengalami penguatan dikisaran 13 poin hingga 43 poin. Sedangkan kamis dan Jumat nilai tukar mulai mengalami pelemahan.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada penutupan akhir pekan tercatat Rp. 13.801 per dolar AS minus 59 poin atau 0,43 persen dibandingkan perdagangan hari sebelumnya Rp 13.742 per dolar AS. Mengutip data Bloomberg, rupiah bergerak direntang Rp 13.681 per dolar AS hingga Rp 13.802 per dolar AS.