TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah kasus yang didera oleh PT Pelindo II beberapa waktu belakangan, Richard Joost Lino sebagai Direktur Utama justru mengatakan bahwa seharusnya dia mendapat penghargaan istimewa atas hal tersebut.
Pasalnya, dia mengaku akan mengambil alih Pelindo I yang berada di Pelabuhan Belawan saat ini.
"Harusnya saya mendapat penghargaan istimewa. Hari Senin (7/12) kami akan mengambil alih Pelindo I dan akan membangun di Kuala Tanjung. Ingat! Tanpa ada sepeserpun APBN yang kami gunakan," ujarnya saat ditemui usai RDPU dengan Pansus Pelindo di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (4/12/2015).
Lino menjelaskan bahwa dirinya yang dilaporkan ke pelbagai penegak hukum, justru membuat harga market untuk Pelindo II justru akan lebih baik dan BUMN akan berterimakasih atas pencapaian tersebut.
Dirinya juga mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya sudah menyimpan dana hingga Rp 55 Triliun di bank dan bisa membangun operasional pelabuhan diseluruh Indonesia.
Begitu juga dengan Pelindo IV yang hanya beroperasi di Ambon dan Manado.
"Nanti Pelindo IV juga akan kami take over, benahi manajemennya dan akan kami bangun. Program Tol Laut pemerintah pasti akan berjalan dengan baik," katanya.
Lino mengatakan bukan seharusnya orang-orang yang melaporkan dirinya harus menjadi seperti ini karena pihaknya terlalu lelah menghadapi berbagai pemanggilan dari para penegak hukum.
"Saya tidak mau mengerti soal mereka yang melaporkan saya. Ini untuk negara kok. Kalau nanti sudah selesai, saya akan kejar mereka yang mengaku dipecat oleh saya," kata Lino.