TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dari data Rumah123.com, hanya 10 persen pengembang properti yang melakukan transaksi via online. Sedangkan dari segi belanja modal dan promosi hanya 5 persen.
"10 persen itu dari segi jumlah developer yah," ujar Country General Manager Rumah123.com. Ignatius Untung, di Jakarta, Kamis (10/12/2015).
Menurut Untung, banyak developer masih memilih penjualan secara konvensional melalui iklan di media cetak. Padahal cara itu kata Untung dianggap kurang dilirik karena mulai memasuki era digital.
Ignatius menjelaskan, di Australia para developer setidaknya menyiapkan 80 persen dari anggaran untuk penjualan secara online. "Developer di Indonesia masih belum sadar kalau sekarang banyak juga yang mencari rumah dengan cara online," kata Ignatius.
Ignatius pun yakin, trend properti di 2016 kembali meningkat. Para pengembang rumah pun bakal mulai mempromosikan produknya penjualan online.
"Beberapa broker properti optimis akan ada kenaikan penjualan hingga 30 persen," kata Ignatius.
Pada 2016 diprediksi akan terjadi kenaikan penjualan yang masih ditopang oleh kelas menengah bawah. Namun, kelas menengah atas dengan harga rumah senilai Rp 2 miliar ke atas juga mulai kembali menggeliat.