News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Tanah Naik 20,7 Persen Pada 2016

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri BUMN, Rini Soemarno, Menteri PU-Pera, Basuki Hadimuljono, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan melakukan groundbreaking pembangunan moda transportasi massal, Light Rail Transit (LRT), di Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (9/9/2015). Pembangunan LRT dilakukan secara bertahap, dengan total panjang 83,6 kilometer yang terdiri dari tiga lintas pelayanan. Pembangunan oleh PT Adhi Karya, karena telah ada persetujuan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,4 triliun dan oleh publik senilai Rp 1,3 triliun. Tribunnews/HO/Setpres/Rusman

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Percepatan pembangunan infrastruktur macam light rail transit (LRT), jalan tol, dan perbaikan infrastruktur jalan lainnya mendorong peningkatan harga tanah di Jadebotabek cukup pesat.

Cushman & Wakefield Indonesia memprediksi kenaikan harga tanah pada tahun depan sekitar 20,7 persen menjadi rerata Rp 11,7 juta per meter persegi.

Pencapaian ini jauh lebih tinggi ketimbang tahun 2015 yang tumbuh sekitar 16,7 persen dan berada pada level Rp 9,7 juta per meter persegi.

Kenaikan harga tanah akan berdampak pada patokan harga jual properti, terutama hunian di kawasan-kawasan yang dilintasi LRT, dan jalan tol.

Sebut saja kawasan Cibubur, dan Cimangis. Kondisi aktual harga lahan di kedua kawasan ini dan sekitarnya dalam riset Cushman and Wakefield mencapai rerata Rp 7 juta per meter persegi.

Selain Cibubur, dan Cimanggis, kawasan lain yang berpeluang meroket harga lahan dan propertinya adalah Ciputat-Pamulang, dan Cicayur-Serpong.

Dua kawasan ini akan dilintasi Tol Cinere-Jagorawi (Cijago), dan Kereta Rel Listrik (KRL) commuter line.(Hilda B Alexander)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini