TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Percepatan pembangunan infrastruktur macam light rail transit (LRT), jalan tol, dan perbaikan infrastruktur jalan lainnya mendorong peningkatan harga tanah di Jadebotabek cukup pesat.
Cushman & Wakefield Indonesia memprediksi kenaikan harga tanah pada tahun depan sekitar 20,7 persen menjadi rerata Rp 11,7 juta per meter persegi.
Pencapaian ini jauh lebih tinggi ketimbang tahun 2015 yang tumbuh sekitar 16,7 persen dan berada pada level Rp 9,7 juta per meter persegi.
Kenaikan harga tanah akan berdampak pada patokan harga jual properti, terutama hunian di kawasan-kawasan yang dilintasi LRT, dan jalan tol.
Sebut saja kawasan Cibubur, dan Cimangis. Kondisi aktual harga lahan di kedua kawasan ini dan sekitarnya dalam riset Cushman and Wakefield mencapai rerata Rp 7 juta per meter persegi.
Selain Cibubur, dan Cimanggis, kawasan lain yang berpeluang meroket harga lahan dan propertinya adalah Ciputat-Pamulang, dan Cicayur-Serpong.
Dua kawasan ini akan dilintasi Tol Cinere-Jagorawi (Cijago), dan Kereta Rel Listrik (KRL) commuter line.(Hilda B Alexander)