Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sylke Febrina Laucereno
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tahun depan kinerja ekspor Indonesia diprediksi membaik. Perbaikan terlihat dari mulai meningkatnya ekspor produk manufaktur.
Komisaris PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Cyrillus Harinowo mengatakan ekspor manufaktur akan lebih baik dari tahun ini.
Dia mencontohkan beberapa waktu lalu Indonesia belum memiliki cetakan massal untuk mobil impor. Namun saat ini Indonesia sudah memiliki pabrik model yang setiap tiga tahun sekali memproduksi cetakan untuk Indonesia.
"Karena Indonesia sedang ganti model mobil dan perkembangan pasar ekspornya luar biasa," kata Harinowo di Kuningan, Sabtu (12/12/2015).
Menurut dia, prospek ekspor Indonesia akan lebih baik dengan mulai menggeliatnya investasi dan konsumsi.
Apalagi dengan anggaran pendapatan belanja negara (APBN) yang sudah disetujui.
"Selain itu untuk lelang juga sudah hampir 70 persen, dengan ini pergerakan investasi akan lebih cepat dan mendorong percepatan pembangunan infrastruktur yang akan memberikan multiplier efek pada 2016," ujarnya.
Menurut Harinowo, pemerintah sangat fokus dalam membangun infrastruktur sehingga dapat menciptakan sentimen positif untuk pasar.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan nilai ekspor Indonesia per Oktober 2015 mencapai 12,08 miliar dolar AS, atau turun 4 persen dibandingkan ekspor pada September 2015.
Kepala BPS, Suryamin mengatakan, meski secara nilai mengalami penurunan namun dari volume meningkat 4,38 persen.