TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Real Estate Indonesia (REI) melihat pasar properti pada tahun depan akan lebih baik dibandingkan 2015, seiring beberapa kebijakan pemerintah yang mulai akan dirasakan pada 2016.
Wakil Ketua Umum Bidang Komunikasi dan Pengembangan Usaha REI Theresia Rustandi mengatakan, pastinya tahun depan akan lebih baik, karena didukung faktor kebijakan pemerintah terkait properti dan sudah jelasnya PPnMB atau pajak penjualan atas barang mewah.
"Tahun depan akan lebih baik, deregulasi pada paket kebijakan akan dirasakan tahun depan, program sejuta rumah juga dilihat developer cukup baik, anggota REI itu 80 persen membangun properti kelas menengah ke bawah," tutur Theresia, Senin (14/12/2015).
Agar pasar properti tumbuh pesat, Theresia berharap suku bunga acuan atau BI Rate dapat diturunkan dan diikuti oleh bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR). "Kalau BI Rate turun dan diikuti lainnya pasti dorong (pertumbuhan properti)," ucapnya.
Direktur Keuangan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), Minarto Basuki mengatakan, pasar properti pada tahun depan tergantung pertumbuhan ekonomi, statabilitas nilai tukar rupiah dan faktor lainnya.
Namun, adanya pelonggaran pembayaran down payment (DP) pembelian rumah dari 30 persen menjadi 20 persen pada pertengahan tahun ini, akan mendorong pasar properti pada 2016.
"Kami harapkan pelonggaran itu ada dampaknya pada tahun depan, karena kan pelaksanaannya kan tertunda beberapa bulan," tutur Minarto.