TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - PT Angkasa Pura II (Persero) mulai 16 Desember 2015 menerapkan kebijakan desentralisasi security check point 2 di Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk meningkatkan layanan kepada para penumpang.
Saat ini security check point 2 atau yang dikenal dengan SCP 2 ditempatkan di masing-masing lorong menuju ruang keberangkatan atau boarding lounge, setelah sebelumnya terpusat di area koridor utama Terminal 2F.
Desentralisasi diterapkan demi mempersingkat antrean saat pemeriksaan dengan mesin x-ray dan metal detector, sehingga penumpang dapat lebih cepat menuju boarding lounge.
Senior General Manager Angkasa Pura II Kantor Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta Zulfahmi mengatakan, desentralisasi SCP 2 membuat pemeriksaan dilakukan di tujuh titik dibandingkan sebelumnya hanya satu titik.
"Kebijakan ini adalah salah satu upaya kami dalam mengurai penumpukan penumpang yang dapat menimbulkan dampak psikologis tidak baik. Selain menciptakan ruang publik yang lebih luas di koridor utama, desentralisasi ini juga membuat penumpang dapat merasa lebih nyaman,” katanya, Kamis (17/12/2015).
“Secara berkala, Angkasa Pura II selalu melakukan evaluasi terhadap kegiatan operasional demi meningkatkan pelayanan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta,” jelas Zulfahmi.
Adapun dengan diterapkannya desentralisasi SCP 2 ini maka dilakukan penambahan mesin x-ray dari sebelumnya 5 unit menjadi 7 unit untuk dioperasikan khusus di Terminal 2F.