TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kereta rel listrik commuter line Jabodetabek mendapatkan subsidi kewajiban pelayanan publik (PSO) sebesar 70 persen dari total subsidi yang diberikan Direkorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub kepada PT KAI selaku operator kereta api.
Nilai PSO keseluruhan di tahun 2016 yang dikucurkan pemerintah sebesar Rp 1,8 Triliun. Sementara yang diberikan kepada KRL commuter line sebesar Rp 1,1 Triliun.
PSO ini digunakan untuk memberikan pelayanan angkutan kereta api kelas ekonomi antarkota maupun perkotaan kepada masyarakat pengguna KA.
Sehingga, tarif yang dibebankan kepada masyarakat menjadi lebih terjangkau sesuai dengan standar pelayanan minimum yang telah ditetapkan.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Hermanto Dwiatmoko mengatakan subsidi yang diberikan kepada KRL Jabodetabek cukup besar dibandingkan dengan kereta api lainnya.
"Hal ini karena jumlah penumpangnya yang besar, terlebih jumlah penumpang terus bertambah. Saat ini jumlah penumpang 800.000 per hari, apalagi target penumpang di tahun 2018 sebanyak 1,2 juta penumpang per harinya," kata Hermanto dalam konferensi pers di Kantor Kemenhub Gambir, Selasa (22/12/2015) sore.
Ia menyebut, dengan banyaknya penumpang tersebut, alokasi PSO yang diberikan bisa saja kurang. Terutama karena kecenderungan kenaikan jumlah penumpang kereta.
Dalam kesempatan yang sama, M Nurul Fadhil Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) selaku operator KRL Jabodetabek mengungkapkan, adanya PSO berarti PT KCJ di tahun 2016 akan meningkatkan pelayanan.
"Terlebih karena realisasi jumlah penumpang yang terus mengalami kenaikan sebesar 20-25 persen per tahunnya. Kami perkirakan, tahun depan kenaikannya juga akan mencapai angka tersebut," kata Fadhil.
Beberapa pelayanan yang ditingkatkan di antaranya adalah di tahun 2015, pihaknya menambah jumlah armada sebanyak 120 kereta untuk melayani penumpang. Selain itu, perpanjangan peron juga dilakukan untuk mengakomodir kapasitas angkut.
"Selain itu kami juga akan meluncurkan vending machine timet di akhir tahun untuk menambah layanan kepada penumpang," paparnya. (Agustin Setyo Wardani)