TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pertumbuhan kredit 2016 diperkirakan 12 persen atau lebih tinggi dibandingkan realisasi pertumbuhan kredit pada November 2015 sebesar 9,8 persen.
Berdasarkan survey perbankan Indonesia kuartal IV 2015 optimisme pertumbuhan kredit terutama didorong oleh perkiraan kondisi ekonomi 2016 yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
“Perkiraan menurunnya risiko penyaluran kredit dan rencana penurunan suku bunga kredit,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Selasa (12/1/2016)
Pada kuartal I 2016, kredit pemilikan rumah (KPR), Kredit pemilikan apartemen (KPA) dan Kredit kendaraan Bermotor (KKB) menjadi prioritas utama dalam penyaluran kredit konsumsi.
Sementara itu untuk Kartu Kredit menjadi prioritas ketiga dalam penyaluran kredit 2016.
Dalam hasil survey disebutkan permintaan kredit baru masih meningkat pada kuartal akhir 2015 meski kenaikannya tidak setinggi kuartal sebelumnya. Terjadi perlambatan pada pertumbuhan kredit baru yakni kredit modal kerja dan kredit investasi.
“Rendahnya permintaan kredit karena perilaku korporsi yang masih menahan ekspansi usaha dan investasi seiring dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi,” tambah dia.