TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sepanjang 2015 dinilai Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai tahun dengan pencapaian kinerja yang cukup baik.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang relatif tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara emerging market.
“Sistem keuangan secara umum dalam level yang stabil,” kata Muliaman di Jakarta, Jumat (15/1/2016)
Per November 2015, kredit perbankan tercatat tumbuh sebesar 9,85 persen yoy (year on year).
Sedangkan DPK posisi November 2015 juga tumbuh sebesar 7,70 persen yoy.
Sementara risk base capital (RBC) Asuransi Umum per Nopember 270 persen, RBC Asuransi Jiwa 528 persen, non performing loan (bank umum) netto 1,2 persen dan non performing financing (bank syariah) 1,4 persen.
Tahun 2016, meski akan diwarnai berbagai tantangan, OJK akan terus menjaga stabilitas sistem keuangan nasional tetap kuat dan mampu menjadi mesin penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.
Di sektor perbankan pada tahun 2016, dalam Rencana Bisnis Bank yang disampaikan ke OJK terlihat adanya optimisme perbankan seperti angka pertumbuhan aset diperkirakan tumbuh 12,56 persen, kredit 13,98 persen, Dana Pihak Ketiga (DPK) 12,66 persen dan pertumbuhan modal 13,01 persen.