TRIBUNNEWS.COM - Deputy Chief of Mission dari Belgia, Heikki Vandermander, mengatakan, aksi teror bom yang terjadi di Jakarta tidak mengganggu rencana investasi di Jawa Barat.
Bahkan, perwakilan Putri Astrid ini mengajak semua pihak melawan situasi tersebut.
"Situasi seperti ini bisa terjadi di semua negara, kita harus bekerja sama mengatasinya," ujar Vandermander di Gedung Sate, Bandung, Jumat (15/1/2016).
Putri Kerajaan Belgia, Astrid Joséphine beserta 200 pengusaha Belgia dipastikan datang ke Indonesia dalam rangka hubungan kerja sama di bidang ekonomi.
Putri Astrid direncanakan mengunjungi Jakarta, Bogor, dan Bandung.
"Dua hari kami akan di Bandung, tanggal 17 dan 18 Maret," ucap Vendermander.
Soal rencana investasi, Belgia membidik sejumlah sektor di Jabar, di antaranya tekstil.
Belgia juga membidik bidang ICT yang rencananya akan dikembangkan di Kota Bandung melalui konsep "Smart City".
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menyatakan, kunjungan Putri Astrid dan 200 pengusaha Belgia merupakan kunjungan delegasi terbanyak.
Hal ini memperlihatkan teror bom di Jakarta tidak mengganggu rencana sang putri. "Saya sudah bilang untuk tidak ragu untuk datang dan berinvestasi di Jabar, enggak ada bom di sini," tutur dia.
Sementara itu, Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Jabar Dadang Masoem mengungkapkan, Jabar masih menempati peringkat satu sebagai provinsi dengan nilai investasi tertinggi.
Angka ini sebagai bukti tingginya minat investasi. Meski tahun lalu terjadi perlambatan ekonomi, tetapi nilai investasi yang masuk di Jabar mencapai Rp 91 triliun.
Angka ini jauh lebih tinggi dari yang ditargetkan sebelumnya, Rp 81 triliun.
"Kami targetkan investasi yang masuk tahun ini bisa mencapai Rp 101 triliun," ucap dia lagi.
Dadang menjelaskan, Belgia menjadi salah satu negara yang akan meningkatkan nilai investasinya di Jabar.
Saat ini, realisasinya baru sekitar Rp 8 triliun, dan direncanakan bertambah sekitar 90 juta dollar AS.
Reni Susanti/Kontributor Kompas.com Bandung