Keunggulan Neo
Apa yang dilakukan oleh Airbus dalam program peremajaan armada A320-nya tak lepas dari dukungan pemasok mesin, yaitu Pratt & Whitney dan CFM.
Jika Airbus melakukan perombakan desain kabin dalam A320neo, sehingga mampu mengangkut kapasitas 20 kursi lebih banyak dibanding A320 saat ini, sehingga konsumsi bahan bakar per penumpangnya menjadi lebih hemat 20 persen, maka CFM dan Pratt & Whitney melakukan inovasi dari sisi kemampuan mesin yang memberi tenaga generasi terbaru A320 itu.
Menurut Pratt & Whitney, seperti dikutip KompasTekno dari Forbes, Jumat (21/1/2016), konsumsi bahan bakar yang rendah dari mesin seri PW1100G yang dipakai A320neo secara signifikan mengurangi emisi karbon.
PW1100G dipasangkan dengan desain aerodinamika baru rancangan Airbus diharapkan bisa mengurangi emisi karbon sebanyak 16 persen, jumlah yang selama ini belum bisa dicapai oleh pesawat sekelas yang beroperasi saat ini.
Jumlah 16 persen itu oleh Pratt & Whitney setara dengan 3.600 metrik ton emisi, atau setara dengan menanam 900.000 pohon, per pesawat per tahun.
Mesin pembakaran Talon X di dalamnya diklaim menghasilkan gas Nitrous Oxide (NOx) lebih rendah antara 30 hingga 50 persen.
Dalam hal kebisingan, mesin PW1100G dalam A320neo juga dirancang bisa mengurangi suara bising sebesar 75 persen, atau sekitar 20 desibel lebih rendah dibanding standar saat ini.
Apa artinya dengan suara bising yang lebih rendah ini? Bagi maskapai, mereka bisa memangkas biaya kebisingan dan terbang lebih rendah di rute-rute yang lebih pendek.
Bagi bandara-bandara, suara bising yang rendah memungkinkan mereka beroperasi lebih lama sehingga bisa meningkatkan revenue tanpa merugikan lingkungan sekitar.
Sementara bagi penumpang, mereka bisa menikmati kabin yang lebih senyap. A320neo diklaim memiliki kebisingan 85 desibel atau sekitar 50 persen lebih senyap dari generasi A320 saat ini.
Produsen mesin lain untuk A320neo, yaitu CFM saat ini masih menguji seri CFM56-nya yang digadang-gadang lebih irit bahan bakar dan emisi karbon sebesar 15 persen dibanding mesin-mesin jet saat ini, serta menghasilkan gas Nitrous Oxide (NOx) lebih rendah hingga 50 persen.
Operator A320neo di Indonesia
A320neo oleh Airbus diklaim telah dipesan sebanyak 3.327 unit. Jumlah tersebut berdasar firm order (pesanan yang sudah pasti) yang diterima Airbus per 31 Desember 2015.
Dari beberapa maskapai di dunia yang memesan A320neo tersebut, beberapa di antaranya juga berasal dari Indonesia. Maskapai Indonesia yang diketahui telah memesan A320neo adalah Lion Air dan Citilink.
Sementara AirAsia walau juga memesan seri A320neo, namun belum diketahui peruntukannya, apakah hanya untuk AirAsia Malaysia saja atau AirAsia Indonesia juga akan kebagian.