News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kereta Cepat

Jonan: Soal Kelayakan Kereta Cepat, Tanyakan ke Menteri BUMN

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo berbincang bersama Gubernur Jawa Barat berjalan pada acara peletakan batu pertama pembangunan proyek kereta cepat Bandung-Jakarta di Desa Mandalasar, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (21/1/2016). Proyek kereta cepat Bandung-Jakarta merupakan hasil kerjasama Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Tiongkok tersebut direncakanan selesai pada tahun 2018 dan diharapkan bisa beroprasi pada awal 2019. TRIBUN JABAR/BUKBIS CANDRA ISMET BEY

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan tak mau berkomentar banyak mengenai kereta cepat Jakarta-Bandung.

Dia meminta wartawan untuk menanyakan persoalan bisnis kereta cepat Jakarta-Bandung kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno.

Menurut dia, Rini-lah orang yang paling mengetahui proyek tersebut.

"Itu harus ditanyakan ke Menteri BUMN sendiri, jangan ke saya, dong. Kan saya menteri teknis. Layak tidak layak (KA cepat), tanyakan ke Menteri BUMN sebagai inisiator, bukan saya," ujar Jonan di Gedung DPR RI, Selasa (27/1/2016).

Sedari awal, proyek kereta cepat itu tidak banyak melibatkan Jonan. Proyek ini murni proyek bisnis BUMN Indonesia dan China.

Tak ada dana APBN yang digunakan. Programnya pun tak tercantum di Kementerian Perhubungan.

Jonan juga tidak banyak dilibatkan dalam memilih China untuk menggarap proyek kereta cepat itu.

Keputusan itu diambil oleh Menteri BUMN Rini Soemarno. Sebab, pemerintah melimpahkan kewenangan pengambilan keputusan kereta kepada Menteri BUMN.

Rini adalah orang yang sedari awal mendorong realisasi dari megaproyek itu. Seperti diberitakan, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung bukanlah proyek pemerintah, melainkan proyek gabungan BUMN Indonesia dan China.

BUMN Indonesia diwakili konsorsium BUMN, yakni PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), sedangkan China diwakili China Railway International (CRI). Kedua perusahaan membentuk PT kereta cepat Indonesia China (PT KCIC). (Yoga Sukmana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini