TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Almuzzammil Yusuf menerangkan akan mempelajari solusi jangka panjang tentang naiknya harga jagung untuk peternak.
Menurutnya, solusi yang diambil harus dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan, termasuk jagung.
“ Komisi IV DPR akan mempelajari solusi terbaik untuk mencukupi kepentingan semua pihak. Baik untuk peternak, petani jagung, dan dalam jangka panjang untuk penguatan kedaulatan pangan yang merupakan amanah UU,” kata Muzzammil setelah menerima audiensi dari Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia di Komisi IV DPR RI, Jakarta, Kamis (28/1/2016).
Permintaan Federasi agar Pemerintah segera mengijinkan jagung impor yang disegel, menurut Muzzammil sebaiknya dikaji secara mendalam oleh Pemerintah karena panen jagung akan datang pada bulan Februari sekitar 3 juta ton dari petani dalam negeri.
“Jika impor dibuka maka harga jagung akan merosot. Tentu petani akan dirugikan dan target jangka panjang kedaulatan pangan tidak akan tercapai,” ujar politisi PKS asal Lampung ini.
Menurut Muzzammil, ketergantungan impor pangan, termasuk jagung harus diputus secara bertahap karena itu bisa jadi hanya solusi jangka pendek.
“Kami khawatir impor ini menjadi candu solusi jangka pendek. Solusi jangka panjang adalah membangun gairah petani jagung untuk meningkatkan produksi jagung dan memastikan para peternak membeli jagung dari petani dalam negeri dengan harga yang layak,” katanya.
Muzzammil mendukung kebijkan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman yang menahan jagung impor untuk melindungi petani jagung dalam negeri.
“PKS mendukung kebijakan itu selama dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan jangka panjang. Jangan sampai keuntungan terbesar dari impor jagung hanya dinikmati oleh segelintir importir dan merugikan jutaan petani dalam negeri,” ujar alumni FISIP UI ini.