TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (persero) tidak ingin menurunkan harga BBM meski harga minyak dunia sedang murah. Padahal negara lain seperti Malaysia, sudah menurunkan harga jual BBM.
Perseroan menegaskan tidak ingin mengikuti langkah yang dilakukan Petronas, perusahaan migas nasional milik Malaysia. Hal itu karena kesepakatan pemerintah dengan Pertamina untuk menghitung dan menentukan harga BBM setiap tiga bulan sekali.
"BBM Malaysia sudah turun, Kita kan masih harus memonitor per tiga bulan ya," ujar Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soejipto di Komisi VII DPR RI, Jakarta, Senin (1/2/2016).
Menurut Dwi, selama tiga bulan ke depan Pertamina akan melihat perubahan harga minyak dunia melalui acuan Indonesian Crude Price (ICP). Jika memang ada perubahan harga, Pertamina harus mendiskusikan terlebih dahulu oleh pemerintah.
"Karena harga naik dan turun kan liat per tiga bulan sesuai kesepakatan kita," kata Dwi.
Dwi menambahkan penjualan BBM Pertamina sudah sesuai dengan harga keekonomian saat ini. Sedangkan dari sisi hilir, akan mengikuti harga minyak mentah yang dikelola Pertamina.
"Kalau untuk hilirnya dengan harga crude (minyak mentah) yang lebih murah tentu hilirnya akan lebih baik," papar Dwi.