TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Lenovo Group Ltd membukukan pertumbuhan laba bersih 19% di kuartal IV tahun lalu.
Kenaikan laba tersebut karena perusahaan ini berhasil mengontrol biaya setelah diguncang perlambatan ekonomi di China.
Apalagi, permintaan smartphone dan komputer pribadi terus merosot.
Pada kuartal IV 2015, produsen komputer pribadi terbesar dunia itu membukukan laba bersih sebesar US$ 300 juta.
Angka tersebut lebih tinggi dari hitungan para analis yang disurvei Bloomberg yang memperkirakan laba US$ 242,5 juta. Meski berhasil mengerek laba bersih, penjualan Lenovo turun 8 persen.
Sepanjang 2015, Lenovo mengurangi biaya US$ 1,35 miliar dan memangkas 3.200 pekerjaan. Strategi ini dilakukan karena ingin fokus pada pasar komputer pribadi.
Chief Executive Officer Lenovo Yang Yuanqing mengatakan ingin merebut pasar di Amerika Serikat dan Eropa pada tahun ini. Lenovo juga menargetkan meraih pendapatan US$ 5 miliar dari divisi server setelah membeli IBM Corp.
Reporter Avanty Nurdiana/Kontan