TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suku bungaacuan di Indonesia masih terlalu tinggi kata Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla. Hal itu menyebabkan orang lebih tertarik menyimpan uangnya di deposito, ketimbang menanamkan uangnya di usaha tertentu.
"Kalau bunga tinggi, bisa mengajak orang untuk makan bunga, riba, jadi malas orang," ujar Jusuf Kalla dalam sambutannya, di acara pengukuhan pengurus Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), di Menara 165, Jakarta Selatan, Rabu (10/2/2016).
Hal itu juga akan menyulitkan seseorang untuk memulai usahanya, karena ia harus menghadapi bunga yang sangat tinggi bila hendak meminjam uang di bank.
Padahal yang dibutuhkan saat ini untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, adalah pengusaha yang lebih banyak lagi, bukan orang-orang yang mengambil keuntungan dari bunga deposito.
Pemerintah akan terus berupaya agar suku bunga acuan bisa terus turun, untuk menggairahkan orang berinvestasi. Ia berjanji agar setiap tahunnya suku bunga acuan bisa turun.
"InsyaAllah tahun depan tujuh persen, dan tahun depannya lagi lima persen," ujarnya.
Sembari mengupayakan turunnya suku bunga, pemerintah akan mendorong masyarakat berusaha. Ia mengimbau ICMI untuk mengambil peran dalam pemberdayaan masyarakat itu, karena mayoritas masyarakat tidak mampu, adalah umat Islam.