TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Perusahaan Melia Sehat Sejahtera (MSS) menggelar silaturahim dengan para anggotanya yang hadir dalam Silaturahmi Nasional Perusahaan MSS di Stadion Istora Senayan Jakarta, Minggu(14/2/2016).
Dalam acara itu, top Leader Melia Sehat Sejahtera, Sukur H Nababan, mengatakan perusahaannya selama ini telah membangun dan melatih mentalitas anak-anak bangsa dari sabang sampai merauke untuk mandiri. Baik secara ekonomi tanpa bantuan dari pemerintah.
"Perusahaan Melia Sehat Sejahtera selama ini memberikan kontribusi konkrit dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Kami telah melatih dan membangun mentalitas jutaan orang untuk mandiri secara ekonomi, mengangkat harkat dan martabat jutaan orang untuk hidup yang lebih baik," kata Sukur yang juga anggota DPR RI.
Acara yang digelar kemarin, tidak lain, untuk mempererat jaringan silaturahmi antara perusahaan dan anggotanya. Selain sebagai ajang untuk memberikan semangat bagi para anggotanya, agar terus melakukan yang terbaik.
Perusahannya, berkeinginan mewujudkan kesuksesan yang hakiki. Mandiri secara ekonomi dan memiliki kesehatan yang prima dari produk yang dipasarkan.
Dikatakan, saat ini Melia Sehat Sejahtera telah memiliki sekitar 7 juta member yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, produk yang dipasarkan Melia Sehat Sejahtera telah memiliki izin resmi dari pemerintah.
"Perusahaan Melia Sehat Sejahtera memiliki badan hukum resmi dan dikelola secara profesional," ungkap Sukur.
Sukur menambahkan, selama ini perusahaan dan jutaan member Melia Sehat Sejahtera telah melakukan kewajiban membayar pajak, mulai dari pajak pertambahan nilai (PPN), pajak penghasilan dan PPH.
Bahkan, Melia Sehat Sejahtera tercatat menjadi perusahaan produk herbal yang membayar pajak terbesar dan tepat waktu.
"Kami seharusnya mendapat penghargaan dari pemerintah sebagai wijib pajak yang membayar pajak dengan jumlah terbesar dan tepat waktu," kata Sukur.
"Ini adalah bukti nyata bahwa Melia Sehat Sejahtera dan seluruh anggotanya telah berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi Indonesia tanpa bantuan sedikitpun dari pemerintah," tegas Sukur.