Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melihat banyak ruang untuk perbankan nasional menurunkan suku bunga pinjaman atau kredit, seiring telah dipangkasnya suku bunga acuan (BI Rate) menjadi 7 persen.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, BI Rate dan Giro Wajib Minimum (GWM) primer dalam rupiah telah diturunkan, sehingga perbankan perlu mengikutinya dengan menurunkan suku bunga pinjaman.
"Penurunan BI Rate dan GWM itu memungkinkan bagi bank untuk kelola likuiditasnya lebih baik dan dimungkinkan untuk melakukan penyesuaian tingkat bunga pinjaman," ujar Agus, Jakarta, Senin (22/2/2016).
Menurut Agus, pertumbuhan ekonomi pada 2015 lebih banyak didorong oleh konsumsi dan investasi pemerintah dibandingkan dari konsumsi masyarakat.
Namun pada tahun ini terjadi pertumbuhan rumah tangga yang lebih baik.
"Jadi penurunan BI Rate dan GWM ini jadi stimulus juga bagi perbankan, karena di domestik sudah lebih baik," tutur Agus.
Agus mengatakan, Bank Indonesia mendukung langkah untuk mendorong perbankan melakukan efisiensi, misalnya menggunakan teknologi informasi yang mampu menekan kegiatan-kegiatan yang mahal menjadi efisien.