TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Anggota Fraksi PDIP Nasyirul Falah Amru memastikan, sampai saat ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum memutuskan secara resmi apakah Blok Masela akan dibangun di laut(offshore) atau di darat (onshore).
"Blok Masela sampai sekarang pernyataan resmi Presiden belum diputuskan baik onshore atau offshore, dalam bentuk kajian. Seharusnya, para pembantu Presiden jangan berpolemik. Tak mendahului juga, itu bisa menggangu investasi," kata Falah, Rabu (24/2/2016).
Anggota Komisi VII DPR ini menegaskan, sangat tidak etis bila pembantu Presiden mendahului apalagi Presiden belum memutuskan sikapnya secara resmi.
"Harusnya unggah ungguhnya (etika) dipakai. Kalau mendahului kehendak Presiden, ungah ungguhnya tak dipakai, Presiden belum dawuh kok sudah komentar," Falah mengingatkan.
Falah menegaskan kembali, Presiden Jokowi sampai saat ini belum memberikan sikap resmi soal Blok Masela. Pemerintah, katanya, sedang mengkaji lebih lanjut apakah Blok Masela akan dibangun di darat atau di laut.
Hingga saat ini, Presiden Jokowi dipastikan masih mengkaji seluruh aspek, mengingat besarnya skala dan kompleksitas proyek tersebut. "Keputusan harus dibuat dengan sangat berhati hati," kata Johan Budi SP, Juru Bicara Presiden, dalam siaran pers, Jakarta, Selasa (23/2/2016).
Dia menambahkan, presiden mempertimbangkan tidak hanya aspek komersial. Tetapi juga teknis, sosial, kultur, ekonomi, hingga pengembangan kawasan setempat.
"Keputusan itu diambil setelah dilakukan pembahasan secara menyeluruh dan hati-hati dengan memperhatikan masukan dari banyak pihak," katanya.