TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Hingga akhir 2015, emiten ritel PT Hero Supermarket Tbk (HERO) tercatat mengoperasikan 610 gerai ritel. Sekitar 53 diantaranya merupakan gerai Giant Ekstra.
Presiden Direktur HERO, Stephane Deutsch mengatakan sepanjang tahun lalu pangsa pasar format Giant hipermarket maupun supermarket masih mengalami peningkatan.
"Pertumbuhan penjualan yang solid berhasil dicapai sepanjang tahun terutama di Giant Supermarket melalui peningkatan penawaran dan kualitas pada produk makanan segar dan mendesain ulang gerainya." kata Stephan dalam keterangan resminya, Jumat (26/2),
Selain gerai Giant, perseroan masih tercatat mengoperasikan 154 gerai Hero Supermarket dan Giant Ekspres, 318 gerai Kesehatan dan Kecantikan, satu gerai IKEA serta 84 gerai convenience store Starmart.
Di bisnis Kesehatan dan Kecantikan, tampilan baru gerai Guardian dan pengembangan private label membantu menghasilkan pertumbuhan penjualan yang solid. Namun, Sthepan mengatakan profitabilitasnya segmen tersebut terkikis oleh meningkatnya biaya, terutama biaya tenaga kerja yang lebih tinggi.
Tahun ini, HERO berencana memutuskan menyerahkan sebagian gerai minimarket kafetaria kelolaan mereka yang berlabel Starmart ke PT Fajar Mitra Indah, pengelola gerai sejenis dengan merek Family Mart. Perseroan memilih ingin fokus ke hipermaket dan supermarket.
Perseroan akan menjual sekitar 60% gerai Starmart yang masih kepada Fajar Mitra Indah yang notabene adalah salah satu lini bisnis Grup Wings. Sementara sisa gerai yang tidak terjual, akan segera ditutup.
Sepanjang tahun 2015, HERO menutup 50 gerai starmart dan karena perseroan menelan kerugian sebesar Rp 61,8 miliar. Akibatnya, kinerja perseroan tahun lalu ablas. Perseroan menelan rugi tahun berjalan sebesar Rp 144 miliar.
Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, perseroan masih menceta laba bersih Rp 43,7 miliar. Pendapatan HERO sebetulnya masih mengalami pertumbuhan 12,4% menjadi Rp 14,3 triliun.