TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar mengatakan bahwa pihak Maskapai Garuda Indonesia telah mendatangi kantor KemendesPDT untuk meminta maaf atas keterangan yang diberikan pihak Garuda.
"Tidak lama setelah mereka keluarkan keterangan itu, datang kesini meminta maaf. Ya saya maafkan," ungkap Marwan di kantornya, Jakarta, Selasa (1/3/2016).
Dia menceritakan bahwa sebelumnya pesawat Garuda telah mengalami kendala kaca pintu pecah, namun tidak ada pengumuman tentang hal tersebut. Seharusnya, mereka juga mengatakan hal tersebut kepada media melalui rilisnya agar transparan.
"Saya itu harusnya mengisi kuliah pukul 11.00WIB di Yogyakarta, kalau terbang pukul 10.00 WIB, saya bisa sampai di Yogya tepat waktu. Tapi mereka enggak kasih tahu kalau pintu rusak," tambahnya.
Permasalahan keterlambatan dirinya untuk menaiki penerbangan pukul 08.00WIB sudah tidak menjadi persoalan karena Ia langsung memesan tiket pada pukul 10.00WIB.
Namun, lanjut Marwan Garuda hanya menyampaikan dirinya mengomel akibat keterlambatan tersebut.
"Mereka itu tidak terbuka. Harusnya kasih tahu juga kalau mereka mengalami kaca rusak. Kenapa jadinya sekarang saya yang dibully? Ini kan jadinya saya terzolimi," jelas Marwan.