TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mendukung langkah pemerintah dan Otoritas Jasa Keyangan dalam menekan suku bunga kredit perbankan, guna mendorong perekonomian dalam negeri.
Ketua Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan, Apindo telah lama menyampaikan bahwa suku bunga kredit di Indonesia paling tinggi dibandingkan negara-negara Asean lainnya, namun baru saat ini direspon oleh pemerintah.
"Negara tetangga itu enggak ada yang lebih dari 9 persen (suku bunga kredit), paling tinggi itu Vietnam 8,6 persen," ujar Hariyadi, Jakarta, Rabu (2/3/2016).
Dalam menekan suku bunga kredit perbankan, kata Hariyadi, pemerintah jangan ragu memangkas suku bunga kredit perbankan yang saat ini berlaku, di atas 12 persen.
"Harapan kami sigle digit ya bukan 9,9 persen itu sama saja bohong, ya setidaknya sama dengan Vietnam 8,6 persen," ucap Hariyadi.
Lebih lanjut dia mengatakan, bunga deposito di bank-bank nasional sekarang juga tinggi, sehingga perbankan masih enggan memangkas suku bunga kreditnya, padahal di Filipina memiliki bunga deposito di bawah inflasinya yaitu 2 persen.
"Inflasi 2 persen, bank kasih bung deposito itu 1,2 persen sampai 1,5 persen, ini menandakan pemerintah di sana ingin dana itu berputar di masyarakat bukan di bank," tuturnya.