TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB), Adhie Massardi menilai bahwa Menteri ESDM, Sudirman Said telah melakukan tindakan yang pengecut tentang menyerahkan keputusan pengeksplorasian Blok Masela kepada presiden.
"Dia bilang serahkan keputusan Blok Masela kepada Presiden. Apa artinya kalau bukan pengecut? Kalau dia berani, langsung saja lakukan di laut, tidak perlu pakai persetujuan presiden," jelas Adhie saat ditemui di kawasan Tebet, Jakarta, Kamis (10/3/2016).
Adhie menjelaskan bahwa tindakan tersebut tidak lain karena Sudirman Said telah mengetahui adanya kesalahan apabila melakukan eksplorasi di kawasan laut (off shore).
Sementara, Menko Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli menginginkan agar pengeboran di Blok Masela berada di daratan (on shore). Apabila, Sudirman Said mempunyai keberanian itu, lanjut Adhie, seharusnya SS tidak perlu mendengarkan Rizal Ramli sebagai menko.
"Lanjut saja kalau memang benar. Kenapa harus mendengarkan Rizal Ramli? Ini kan bukti kalau Sudirman Said memang sudah tahu kalau dia akan salah. Makanya menyerahkan ke presiden," tambahnya.
Dirinya menjelaskan keinginan Rizal Ramli atas Blok Masela yang diekslporasi di daratan merupakan hal yang tepat. Pasalnya, akan banyak industri lokal yang berkembang karena peralatan bisa dibeli dari produk dalam negeri.
Sebaliknya, jika Blok Masela dilakukan di laut, maka seluruh peralatan akan dibeli dari luar negeri, serta tidak akan ada penyerapan tenaga kerja lokal dalam proyek tersebut.