TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemangkasan suku bunga acuan (BI Rate) menjadi 7 persen, mendorong perusahaan untuk menerbitkan surat utang atau obligasi, karena bunga yang ditawarkan akan lebih rendah.
Direktur Rating Pefindo Vonny Widjaja mengatakan, pada tahun lalu banyak perusahaan menunda untuk melakukan penerbitan obligasi karena menunggu keadaan ekonomi dalam negeri membaik.
Namun, begitu masuk 2016 dan terdapat penurunan BI Rate, maka hal ini dapat memicu perusahaan dalam mencari modal dengan menerbitkan obligasi.
"BI Rate menjadi 7 persen tentu saja membuat perusahaan ingin menerbikan surat utangnya dan ini juga mempengaruhi munculnya emiten baru," tutur Vonny, Jumat (11/3/2016).
Menurut Vonny, jumlah emiten obligasi akan meningkat lebih banyak lagi jika penurunan BI Rate diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang lebih baik agar apa yang telah diinvestasikan perusahaan dari uang obligasi dapat berdampak positif.
"Kalau tahun lalu mereka melihat dan menunggu dulu, mereka tidak ingin berinvestasi atay dana pinjamannya ternyata hasilnya kurang bagus," tutur Vonny.
Hingga akhir Februari 2016, Pefindo mencatat nilai penerbitan obligasi sudah mencapai Rp 20 triliun dari berbagai sektor perusahaan.