TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK- Produsen kosmetik Avon Products Inc mengganti strategi untuk tiga tahun ke depan. Pembenahan besar-besaran dilakukan setelah Avon gagal meningkatkan penjualan selama empat tahun terakhir.
Salah satu langkah yang diambil adalah memangkas 2.500 pekerja Avon di seluruh dunia. Saat ini, tercatat perusahaan memiliki 28.300 pekerja.
Pemangkasan pekerja ini sejalan dengan rencana Avon menjual seluruh bisnisnya di Amerika Serikat dan Kanada (Amerika Utara) ke Cerberus Capital. Cerberus adalah pemegang saham terbesar Avon.
Diperkirakan, perusahaan merogoh biaya lebih dari US$ 60 juta untuk memangkas pekerja di tiga bulan pertama sejak strategi ini dilakukan.
Tak hanya itu, Avon akan memindahkan kantor pusat ke Inggris dalam waktu tiga tahun mendatang. Namun, saat ini, perusahaan masih akan berkantor di Suffern and Rye, New York dan tetap sebagai perusahaan publik yang tercatat di New York Stock Exchange.
"Kami percaya, masih banyak yang harus dilakukan untuk mengembalikan bisnis ini, seperti yang tertera dalam surat tertanggal 3 Desember lalu," kata Barington Capital, salah satu pemegang saham Avon.
Dalam surat tersebut, investor yang dipimpin oleh Barington mendesak Avon melakukan restrukturisasi. Mereka bilang, telah kehilangan kepercayaan diri atas kemampuan merek Avon memimpin pasar.