TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para negara podusen minyak mulai menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Hal tersebut sejalan dengan anjloknya perekonomian global yang membutuhkan tambahan pemasukan negara.
Pengamat energi Sofyano Zakaria mengingatkan jika pemerintah ingin mengambil langkah perubahan harga BBM, harus melihat angka inflasi terlebih dahulu. B
aik naik atau turun, harga BBM menurut Sofyano punya dampak signfikan terhadap perekonomian negara secara makro.
"Apakah jika harga BBM diturunkan otomatis hal itu akan menurunkan tingkat inflasi? Inflasi harus selalu menjadi tolok ukur dalam perekonomian dan kebijakan yang akan dilakukan," ujar Sofyano di Jakarta, Kamis (17/3/2016).
Hal yang perlu diingat pemerintah menurut Sofyano adalah menjaga kestabilan harga barang pokok.
Karena tanpa ada batasan, harga BBM bisa saja berubah tanpa mengingat dampaknya ke perekonomian mendatang.
"Kestabilan, filosofi dasar yang harus diutamakan dalam membuat kebijakan," kata Sofyano.
Sofyano memaparkan jika ingin mengubah harga BBM, pemerintah harus memiliki data yang valid. Sumber data tersebut menurut Sofyano berasal dari survey yang akurat.
"Data harus bisa digunakan dalam melahirkan penetapan terkait kebijakan harga BBM," papar Sofyano.