TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Asuransi JiwaTaspen (Taspen Life) mencatat pendapatan sepanjang 2015 sebesar Rp 290,2 miliar atau tumbuh sebesar 92 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama Taspen Life Maryoso Sumaryono dalam keterangan resminya, Jakarta, Selasa (23/3/2016) mengatakan, pertumbuhan pendapatan tersebut didorong dengan meningkatnya penerimaan premi dan hasil investasi yang dilakukan perusahaan.
Sepanjang 2015, aset perseroan tercatat sebesar Rp 2,7 triliun atau meningkat sebesar 528 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Adapun, dari dari sisi laba, Taspen Life mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 244 persen atau senilai Rp 42,7 miliar dibandingkan pada 2014 senilai Rp12,4 miliar.
Berdasarkan hasil audit per 31 Desember 2015, Taspen Life tercatat memiliki Risk Base Capital (RBC) atau tingkat kecukupan modal pada 194 persen atau telah memenuhi ketentuan OJK terkait tingkat solvabilitas paling sedikit 120 persen.
“Di usia perusahaan yang baru dua tahun beroperasi, kinerja tersebut menjadi motivasi kami untuk terus tumbuh dan berinovasi. Dari sisi aset Taspen Life juga telah masuk peringkat perusahaan asuransi kelas menengah,” kata Maryoso
Saat ini, jumlah peserta Taspen Life sampai dengan 31 Desember 2015 sebanyak 336.637 peserta dengan jumlah pemegang polis sebanyak 47 perusahaan atau instansi. Dalam melayani peserta, saat ini Taspen Life Bekerjasama dengan 53 kantor cabang PT Taspen (Persero) seluruh Indonesia.
“Kami optimistis ke depan kinerja akan terus meningkat dan nasabah semakin bertambah. Terlebih mengacu pencapaian kinerja kami yang positif setelah 2 tahun resmi beroperasi,” jelasnya.
Pada 2016, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan premi sebesar Rp180 miliar atau naik sebesar 43% dibanding dengan pendapatan premi tahun 2015 senilai Rp126 miliar.