TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Ekonom Dradjaw Wibowo mengapresiasai keputusan Presiden Jokowi yang memutuskan membangun Blok Masela on shore (di darat). Dradjad menilai, keputusan tersebut sangat tepat dan bijak.
"Saya mendukung 100%, 24 karat! Jika diputus off shore, cuma perusahaan minyak besar dan bbrp pelaku usaha besar yang diuntungkan. Shell jelas akan untung karena bisa jualan teknologi, yang belum saya yakini kehandalannya," ujar Dradjad, Rabu (24/3/2016).
"Tapi rakyat Maluku dan kawasan timur Indonesia hanya jadi penonton. Dengan keputusan Presiden membangun on shore, efek multiplier-nya dan dampaknya bagi pemerataan pembangunan sangat besar," tambahnya.
Menurutnya, rakyat Maluku akan diuntungkan atas keputusan Presiden ini karena bisa ikut berpartisipasi, mulai dari usaha kecil hingga pembangunan properti. Industri petrokimia bisa dikembangkan. Kawasan timur Indonesia bisa ikut dipercepat pembangunannya.
"Syaratnya satu, pengembangan Blok Masela harus diintegrasikan dengan pembangunan wilayah. Jangan jadikan lokasi daratnya sebagai klaster, tapi sebagai bagian dari pembangunan wilayah," saran Dradjad.
"Sudah ada bebarapa daerah di negara lain yang bisa jadi contoh. Tinggal sekarang seluruh jajaran pemerintah dan BUMN wajib menyukseskan keputusan Presiden ini. Jangan dihambat seperti kasus KA cepat, apalagi disabotase secara terselubung," Dradjad mengingatkan.
"Hambatan bisa muncul dari sisi funding, perijinan, pengadaan barang dan jasa, hingga mafia tanah. Itu semua perlu kerja keras untuk mengatasinya," pungkas Ekonom dari Sustainable Development Indonesia (SDI) ini lagi.
Sehari sebelumnya, Presiden Jokowi resmi mengumumkan proyek Blok Masela saat menggelar jumpa pers di Ruang Tunggu Keberangkatan Bandar Udara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.
"Terkait dengan Blok Masela, setelah melalui banyak pertimbangan, setelah melalui banyak sekali masukan-masukan dan input yang diberikan pada saya dan juga ini adalah sebuah proyek jangka panjang," kata Presiden.
"Tidak hanya setahun, dua tahun, tidak hanya 10 tahun 15 tahun tetapi proyek yang sangat panjang, yang menyangkut ratusan triliun rupiah," lanjutnya.
"Oleh sebab itu, dari kalkulasi, dari perhitungan, dari pertimbangan-pertimbangan yang sudah saya hitung, kita putuskan kita bangun di darat," Presiden memastikan kembali.
Presiden mengharapkan, dengan keputusan ini dapat berimbas bagi perekonomian daerah, juga nasional.
"Kita ingin ekonomi daerah juga ekonomi nasional, itu terimbas dari adanya pembangunan Blok Masela. Kedua, juga pembangunan wilayah regional development juga kita ingin agar juga terkena dampak dari pembangunan besar, proyek Masela ini," tegas Presiden.