TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengoperasian bandar udara (bandara) Pondok Cabe sebagai bandara komersial akan menjadikan jembatan penerbangan dari Jakarta ke daerah semakin berkembang.
Selain itu bandara tersebut mempercepat laju pertumbuhan ekonomi nasional melalui percepatan arus lalu lintas manusia dan barang (cargo).
"Pengoperasian Bandara Pondok Cabe ini merupakan hasil kerja sinergi antar BUMN yang bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kapasitas bisnis BUMN sendiri," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Budi Karya Sumadi, Sabtu (26/3/2016).
Selama ini, menurut Budi, untuk beberapa daerah potensial yang perekonomiannya berkembang di bagian selatan Sumatera dan Kalimantan, seperti Lubuk Linggau dan Pangkalan Bun, tidak bisa langsung dijangkau dari Jakarta.
Sehingga tidak tercapai efisiensi dan efektivitas baik bagi penumpang maupun kelancaran arus barang.
"Harapannya dengan beroperasi Bandara Pondok Cabe tidak membebani lagi arus penumpang dan barang maupun bandara yang menjadi hub," kata Budi Karya.
Secara ekonomis, kata Budi, rute langsung dari Jakarta ke daerah-daerah ini bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah, bahkan idealnya sebagai jembatan penerbangan antar daerah berkembang yang selama ini tidak terjangkau.
Sedangkan dari sisi BUMN, rute ini akan meningkatkan kapasitas bisnis BUMN dari aspek bisnis penerbangan maupun pelayanan dan jasa bandara.
Dia menjelaskan, Angkasa Pura II bersama PT Garuda Indonesia (persero) Tbk dan Pelita/Pertamina telah melakukan pembahasan lebih detail mengenai teknis operasional bandara yang berlokasi di kawasan Tangerang Selatan.
"Kami saat ini sudah dalam perencanaan pelaksanaan teknis, semoga segala sesuatunya akan berjalan lancer," kata Budi.
Sementara itu, Dirut PT Garuda Indonesia Arif Wibowo mengatakan, Garuda telah mendapat restu dari Kementerian Perhubungan untuk beroperasi dari Bandara Pondok Cabe.
Kini sedang melakukan pembahasan tripartite dengan Angkasa Pura II dan Pelta/Pertamina.
Menurut Arif, pembukaan rute baru ini akan meningkatkan kapasitas bisnis Garuda.
"Sebagai tahap awal akan ada 8 rute yang diberangkatkan Garuda Indonesia dari bandara tersebut. Rute-rute tersebut di antaranya ke wilayah Jawa Tengah, Kalimantan bagian Selatan dan Sumatra bagian Selatan," katanya.
Untuk tahap awal, menurut sosialisasi kepada warga sekitar bandara, 29 Februari lalu, Garuda akan membuka enam penerbangan menuju Bandar Lampung, Palembang, Pangkalan Bun, Semarang, Yogyakarta, dan Solo pergi-pulang tiap hari.
Arif menjelaskan, peswat Garuda yang akan digunakan untuk Bandara Pondok Cabe nantinya adalah jenis ATR. Pesawat kecil yang selama ini tidak bisa beroperasi di bandara-bandara besar, karena pergerakan di taxi way-nya yang lambat.
Sementara itu, di lapangan terbang Pondok Cabe saat ini sudah dilakukan pembenahan yang signifikan di komplek penerbangan seluas 170 hektar.
Di landasan pacu sepanjang 2.000 meter telah dipasang lampu-lampu pendaratan dan marka-marka yang baru, serta lapisan aspal nampak semakin tebal dan mulus.
Bahkan penunjuk arah angin atau windshock terlihat baru.
Menurut Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Wianda Pusponegoro, Bandar Udara Pondok Cabe dalam proses resertifikasi bandara khusus. Selanjutnya akan diproses untuk sertifikasi bandara umum.
"Beberapa persiapan sudah dilaksanakan, antara lain pemagaran, pengaspalan kembali runway, markingrunway dan pemasangan lighting, serta telah dilakukan pengetesan landasan," ujar Wianda.