TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Catatan PT Daewoo Securities Indonesia, seiring dengan melemahnya bursa bursa utama Asia di awal pekan ini (28/3/2016), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tersungkur sebesar 1,11 persen dan ditutup pada level 4.773,63.
Perdagangan bursa di Senin diwarnai oleh spekulasi kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) di tengah ekspektasi membaiknya pertumbuhan perekonomian negara ini.
Rencananya, perbaikan perekonomian tersebut akan menjadi agenda pembahasan Fed Chairman Yellen di Selasa ini.
Sementara momentum kenaikan harga acuan komoditas CPO dimanfaatkan oleh para pelaku pasar dengan berburu saham IIKP, LSIP, dan SSMS, yang berhasil mendorong indeks sektor perkebunan naik 0,55 persen disusul oleh sektor pertambangan yang membukukan keuntungan 0,23 persen.
Kenaikan ini mencoba menahan derasnya tekanan pelemahan yang dimotori oleh melorotnya saham INTP, SMGR, SMCB, dan CPIN pada sektor industri dasar yang merugi hingga 1,67 persenpada penutupan sesi perdagangan sore kemarin.
Sebanyak 91,26 miliar saham dengan total nilai akumulasi mencapai Rp 4,55 triliun telah berpindah tangan sepanjang sesi perdagangan Senin, dimana investor asing mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 487 miliar.
Berdasarkan analisis teknikal Daewoo Securiries, IHSG yang diperdagangkan pada titik 10.73 oversold stochastic, mencerminkan bahwa ruang tekanan pada IHSG telah terbatas.
"Hal itu membuka peluang untuk melakukan pembalikan arah dengan basis support 4.750," kata T Heldy Arifien, Senior Technical Analyst Daewoo Securities Indonesia, kepada Kompas.com.
Penulis: Aprillia Ika