TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di 2017 nanti, Bandara Supadio Pontianak diproyeksikan akan mampu menampung 3,2 juta penumpang per tahun. Untuk mencapai target tersebut bandara yang terletak di ibu kota Provinsi Kalimantan Barat tersebut dikembangkan hingga lima kali lebih besar dari kapasitas yang ada saat ini.
Kapasitas terminal penumpang Bandara Supadio saat ini dinilai telah mengalami kelebihan kapasitas (over capacity), sehingga perlu diatasi dengan membangun terminal penumpang yang baru.
Pada 2011 pengembangan Bandara Supadio dimulai dan sampai kini telah mencapai tahap III. Pengembangan Bandara Supadio memang dilakukan bertahap, mengingat pelaksanaannya tanpa menghentikan operasional bandara.
Menurut Direktur Utama Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi, pada tahap III ini akan dilakukan percepatan pekerjaan dengan penambahan tenaga kerja, penambahan jam kerja, serta menambah alat pendukung lainya .
“Secara teknis AP II akan melakukan percepatan atau overlapping, terutama pada perkerjaan arsitektur dan struktur,” ujar Budi, Rabu (30/3/2016).
Pembangunan Tahap I diawali pemancangan tiang pertama dengan dana 65 miliar rupiah. Angkasa Pura II sebagai pengelola menggandeng dua kontraktor nasional, yaitu PT Hutama Karya dan PT Adhi Karya.
Pengembangan Bandara Supadio diperkirakan akan menghabiskan dana 400 miliar rupiah.
Bangunan terminal penumpang yang baru dibangun di atas lahan seluas 32.000 meter persegi, atau lima kali lipat lebih luas dari terminal yang digunakan saat ini seluas 6.936 meter persegi.
Progres pembangunan Bandara Supadio tahap III sampai Maret 2016 ini sudah terealisasi 60 persen untuk pengembangan terminal serta 26, 8 persen untuk fasilitas bandara, meliputi pengerjaan pondasi dan pekerjaan plat pada lantai pertama sampai lantai tiga.
Diperkirakan pekerjaan tersebut rampung pada bulan Mei 2016, pengerjaan atap baja ditargetkan selesai pada bulan Oktober 2016. Dengan begitu operasional bandara dapat dilaksanakan di pertengahan Desember 2016 ini.
"AP II akan membentuk tim orret untuk pengoperasioan ultimate sekaligus percepatan tenant mixing," ungkap Budi.
Program pengembangan Bandara Supadio juga mengagendakan pembangunan landasan pacu baru berukuran 3000 x 60 meter, pembangunan taxiway pararel, serta perluasan apron untuk mengantisipasi kehadiran pesawat-pesawat berbadan lebar sejenis Boeing 767 series.
Saat ini, ukuran terbesar yang mendarat di Bandara Supadio adalah pesawat-pesawat sejenis Boeing 737.
Bandara Supadio kini melayani rute penerbangan domestik maupun rute internasional ke sejumlah tujuan yang dilayani enam maskapai.
Yaitu, Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Lion Air, Batavia Air, Kalstar, serta Trigana. Total penerbangan rata-rata per hari sebanyak 64 penerbangan.